.

Jumat, 27 Maret 2015

Tak Ada Istirahat, Kecuali Di Jannah



Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah

Klimaks cita-cita yang diharapkan manusia adalah jannah beserta kenikmatannya. Namun tidak semua berharap serta merta menjadi terwujud. Tidak semua orang yang menginginkan jannah lantas beruntung mendapatkannya. Jannah hanya diperuntukkan bagi orang yang sanggup mengusahakan konsekuensinya. Allah berfirman,

“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.”

Q.s Al- Isra : 19

Maka, tak ada waktu untuk berleha didunia. Karena barang siapa berleha-leha didunia, maka dia tak akan berleha-leha di akhirat. Dia akan disibukkan dengan berbagai penderitaan dan siksaan. Tepat sekali jawaban Imam Ahmad Rahimahullah tatkala dirinya ditanya, “ kapankah seorang hamba merasakan nikmatnya rehat?” beliau menjawab, “ sejak pertama kali menginjakkan kaki di jannah.”

Diantara salaf ada yang pernah ditegur lantaran kesungguhannya dalam beribadah, lalu beliau menjawab, “ Dahulu, dunia sudah ada tatkala aku belum ada, dan kelak dunia masih ada saat aku telah tiada, maka aku tak mau tertipu oleh hari-hari yang aku lalui. Begitulah karna kesempatan dunia begitu singkat, taka da waktu lagi untuk menunda, karena umur kita dengan dunia saja tiada artinya. Karena didunia itu fana dan akirat kekal adanya.

Memang diakui bahwa manusia memiliki keterbatasan,baik secara psikis maupun fisik, yang karenanya, dia butuh istirahat. Dan memang, tidak selayaknya seorang mukmi mengabaikan hak badan. Namun, rehatnya seorang mukmin tetap saja dikatakan sebagai kesibukan, karena dia tidak istrahat, kecuali untuk menyusun tenaga agar mampu melanjutkan ketaatan. Sehingga istirahatnya itu masuk dalam rangkaian kesibukkan.



Yah, seharusnya seorang mukin mengisi harinya, penuh dengan kesibukkandan kerja keras. Selaras denggan cita-cita yang sangat agung dan luhur, yaitu Jannatul Firdaus yang didambakan oleh setiap mukmin.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Feature 3

Feature 2

Popular Posts