.

Senin, 23 Maret 2015

Maafkan Atas Ukhuwah Yang Tak Sempurna

SAAT saya membuat tulisan ini saya sedang memasuki momen istimewa. Momen yang bagi sebagian orang merupakan saat bersejarah dan juga berbahagia. Momen ketika kita mengulang tanggal kelahiran kita walaupun berada dalam tahun yang berbeda. Momen tersebut adalah milad atau yang lebih kita kenal dengan nama hari ulang tahun. tapi saya tidak terlalu antusias dengan momen tersebut, karena saya merasa tidak terlalu istimewa. Saya hanya bersyukur saja kepada Allah karena telah memberikan saya nikmat untuk bisa hidup sampai dengan saat ini.
Ada beberapa alasan yang mengemuka sehingga untuk saat ini saya tidak terlalu antusias dengan tanggal kelahiran saya sendiri. Salah satunya adalah faktor persaudaraan. Mungkin akan muncul pertanyaan apa korelasinya antara tanggal kelahiran dengan persaudaraan sehingga momen hari kelahiran tidak ingin dirayakan. Saya hanya sedikit berprinsip semakin hari usia saya semakin bertambah, maka kepribadian saya pun harus bertambah. Semakin usia saya menjadi dewasa, maka pemikiran dan tingkah laku saya pun harus didewasakan.
Nah itu yang menjadi masalah bagi saya saat ini, saya merasa belum menjadi dewasa sepenuhnya. Terutama yang berkaitan dengan ukhuwah atau persaudaraan. Saya sempat berpikir sembari merenung, sebagai seoang muslim kiranya persaudaraan itu harus senantiasa dijaga agar merekat erat. Tapi kenyataan yang ada justru sebaliknya, seakan satu persatu diantara saudara dan teman-teman saya justru ikatan itu mulai merenggang. Teman-teman yang dahulu begitu akrabnya, tidak tau mengapa kini sudah seperti memiliki jarak yang makin hari makin menjauh. Di dunia nyata maupun di dunia maya.
Saya berpikir apa kira-kira sebab dan juga sumber masalah sehingga seakan-akan persaudaraaan yang telah lama dibangun seperti sudah mulai runtuh. Mungkin hal pertama yang harus saya perbaiki adalah masalah komunikasi. Sebab sebagin besar masalah yang dihadapi oleh kebanyakan orang adalah dimulai dari komunikasi yang memang bermasalah. Mungkin ada komunikasi yang saya sampaikan baik komunikasi lisan maupun komunikasi tubuh yang tidak berkenan di hati orang lain. Sehingga mereka tanpa saya sadari menjaga jarak bahkan menjauh dari diri saya.
Hal kedua yang saya anggap menjadi sumber masalah dalam persaudaraan adalah tentang kebesaran jiwa. Mungkin selama ini jiwa saya terlalu sempit dalam memahami orang lain, tanpa pernah memahami orang lain terhadap diri saya. Selain itu juga barangkali saya terlalu memaksakan kehendak pribadi kepada orang lain.  merasa apa yang saya sampaikan sudah yang paling benar tanpa pernah mempertimbangkan kehendak orang lain. padahal segala sesuatu harus dipandang secara objektif agar kehendak antara saya dan orang lain bisa saling mengakomodir. Kan alangkah indah jikalau menjalani persaudaraan tanpa ada yang merasa dirugikan.

Sedangkan yang tak kalah krusial yang saya anggap menjadi sumber bermasalahnya hubungan ukhuwah saya adalah sifat egoisme. Ya, inilah sifat dasar manusia yang justru kadang menjadi tembok besar penghalang ikatan persaudaraan. Tidak bagi diri saya dan tidak juga bagi orang lain untuk mengelaknya. Egoisme baik oleh diri saya maupun oleh orang lain saya rasakan menjadi sandungan terbesar ketika ada niatan untuk memperbaiki diri. Kadang kita sudah legowo dan mengalah, tapi karena egoisme tidak jarang saudara kita tidak mau menerima kita. Begitu juga sebaliknya, sudara kita sudah bersusah payah menerima kekurangannya, tapi karena egoisme kita begitu mudahnya merasa diri hebat tidak mau menerima kesalahan saudara kita.
Untuk mengakhiri tulisan ini, secara umum saya ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan saya. Sebab saya tidak akan pernah merasakan hari istimewa manakala ada saudara saya yang belum memafkan kesalahan saya. Apa artinya saya berbahagia sementara saudara saya tidak merasa senang dengan kebahagiaan yang saya rasakan. Kepada saudara-saudara saya yang merasa hatinya tersakiti, sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kepada saudara-saudara saya yang tidak bermasalah dengan saya, saya memohon mari bersama kita kuatkan persaudaraan ini. Agar kesalahan-kesalahan kita dimasa lalu tidak terulang dimasa akan datang. Alangkah indahnya hidup manakala dibingkai dengan persaudaraan yang kuat. Persaudaraan dilandasi dengan keimanan, persaudaraan yang punya satu tujuan besar, meraih ridho Allah di dunia dan akhirat.
Maafkanlah atas ukhuwah yang tidak sempurna…

Sumber : Islampos

Sumber: Islampos

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Feature 3

Feature 2

Popular Posts