.

Kamis, 09 April 2015

Jangan Khawatir, Rezeki Itu Terus Bersemi



REZEKI bagi mereka adalah uang dan semisalnya, beginilah cara berpikir orang matrialistis. Cara berpikir sempit mereka mendefinisikan rezeki dengan makna yang sempit pula, entahlah. Tetapi ketika dibilang rezeki di pikirannya hanyalah terlintas duit,diut, dan duit. ketika dulu penulis mengobrol dengan kakak(kakak juga waktu itu baru nikah) kakak mengatakan kepada penulis bahwa,” cepat sudah kamu lulus, cari uang terus nikah”, emang nikah mewajibkan seseorang memiliki uang?, iya sih penulis tahu bahwa memang untuk menikah harus menyiapkan sejumlah uang, but seriously, just a money?.

Dari sinilah kita bisa menyimpulkan cara berpikir sebagian besar orang tentang rezeki adalah matrialistis, sebagian besar dari mereka udah salah kaprah deh dalam memaknai arti dari kata rezeki, sebagian besar rezeki didalam Al-Qur’an menyebutkan bahwa rezeki yang bersifat keduniawiaan sangat sedikit sekali, bahkan dibeberapa ayat Al-Qur’an kita menemukan bahwa yang mereka sebut sebut rezeki itu(uang dan semisalnya) dianggap hina disisi Allah.

“Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Q.s Al Anfaal : 67

Yah begitulah cara berpikir sebagian besar orang zaman sekarang, tetapi apa sih sebenarnya rezeki itu selain berbentuk material? Yah banyak banget, mungkin sampai tidak bisa terhitung tuh saking banyaknya, tetapi beberapa rezeki itu berupa ilmu, wawasan, keterampilan, kecerdasan otak, kefasihan berbicara, kesehatan, dan sebagainya. Rezeki juga  dijamin tuh oleh Allah, jadi jangan sampai khawatir tidak kedapatan rezeki yah?

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”
Q.s Hud : 6


Ditulis oleh : Muhammad Rais Fadillah

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Feature 3

Feature 2

Popular Posts