SEORANG Raja menempatkan sebongkah batu besar di tengah jalan. Raja
itu kemudian bersembunyi di suatu tempat. Ia ingin melihat apakah ada
orang yang mau memindahkan batu tersebut.
Sudah beberapa orang lewat, belum satu pun yang mau menyingkirkan
batu tersebut. Mereka justru memaki tanpa berinisiatif memindahkannya.
Raja terus memerhatikan di balik tempat persembunyiannya dan ia masih
menunggu apakah ada orang yang mau mendorong batu itu ke tepi.
Kemudian, datanglah seorang petani yang menggendong sayuran. Ketika
semakin dekat, petani itu meletakkan sayur bawaannya untuk mencoba
memindahkan batu itu ke pinggir jalan. Dengan susah payah akhirnya ia
berhasil menyingkirkan batu besar itu.
Ketika si petani mengangkat kembali sayurannya dan melanjutkan
perjalanannya, ia baru melihat bahwa di tempat batu tadi ada sebuah
kantung yang berisi koin emas dan selembar surat dari raja. Dalam surat
itu, tertulis sebuah kalimat, “Emas itu hanya untuk orang yang mau
menyingkirkan batu besar dari jalan.”
Kisah sederhana di atas memberi kita sebuah pelajaran, bahwa dalam
setiap ujian, kesulitan dan rintangan terselip manfaat dan kebaikan.
“Dan kami uji mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang
buruk-buruk, agar mereka kembali kepada kebenaran.” (TQS. Al-A’raf: 168)
Ibnu Jarir menjelaskan ayat tersebut dalam salah satu karyanya, “Kami
menguji mereka dengan kemudahan dalam menjalani hidup, bahagia di
dunia, keluasan rezeki, dan itu semua merupakan kebaikan yang disebutkan
Allah. Kami pun menguji dengan keburukan, yaitu dengan kesulitan,
kerasnya hidup, musibah, dan kerugian dalam harta agar mereka kembali
taat kepada Tuhan mereka dan kembali kepada-Nya, dan mereka bertobat
atas segala maksiat kepada-Nya.”
Dalam penjelasan diatas, bahwa ujian bukan hanya kesusahan. Tetapi
beberapa kemudahan dalam hidup juga termasuk di dalamnya. Apa pun bentuk
ujian yang menimpa kita maka haruslah menjadikan diri kita lebih dekat
kepada Allah SWT. Segala sesuatu yang mendekatkan kita kepada Allah baik
itu hal yang membahagiakan atau menyusahkan adalah kebaikan bagi kita.
“Barangsiapa yang dikendaki Allah dengan kebaikan maka ditimpakan ujian kepadanya,” (HR. Bukhori)
Semua ujian yang datang pada kita adalah wujud cinta-Nya Allah kepada
kita. Ujian adalah jalan Allah untuk memberikan kebaikan kepada kita.
Jika ujian tersebut membuat diri kita menjadi ingat kepada-Nya maka kita
patut bersyukur karena Allah telah memberi hidayah lewatnya.
Wallohu’alam
Sumber : Islampos
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keuta...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
Tolong Menolong Dalam Kebaikan Dan Takwa Bersama Orang Non Muslim Allah berfirman: “ Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu...
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
40 dampak dan akibat berbuat zina 1) Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan 2) Berkurangnya agama / hila...
-
Bahagia bukan hanya hal-hal yang bisa membuat kita bahagia tetapi carilah hal-hal yang membuat kamu sedih dan cobalah berhenti untuk me...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Sebagimana dalam konteks keimanan, dalam hal menjaga semangat belajar, motivasi untuk berusaha da...
-
RAGU sering sekali menghinggapi kita, misalnya saja ragu kepada hal kebaikan, contohnya : saat melihat pengemis dijalan, kita ragu untu...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Dewasa ini banyak sekali orang yang merokok, bahkan tak jarang kita jumpai remaja ya...
0 komentar:
Posting Komentar