Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah
Saat kita kesulitan mencari suasana yang mengundang inspirasi untuk beramal atau kita tidak mendapatkan teman yang ketika melihatnya muncul semangat untk mempelajari ilmu syar’I, maka carilah suasana dan teman itu dalam biografi para ‘ulama. Dengan begitu, seakan anda berada di tengah mereka, merasakan hangatnya mujahadah dalam mencari ilmu dan beramal, sedangkan aroma kemalasan disekitar kian lemah pengaruhnya terhadap kita.
seperti Abdullah bin Mubarak yang memiih untuk bersegera pulang daripada duduk bercengkrama didepan masjid usai sholat. Ketika beiau ditanya kenapa , beliau menjawab, “ Aku ingin segera bergabung dengan para sahabat Nabi!”orang orang pun bertanya, “ bukankah mereka sudah wafat?”Beliau menjawab, “ Aku bergabung bersama mereka dengan mmbaca kisah tentang mereka.”
Dengan
cara itu,orang orang pun melihat kemiripan karakter Abdullah bin Mubarak dengan
para sahabat, baik dalam hal ilmu maupun dalam berbuat dan beribadah beliau.
Hingga seorang ulama memuji beliau,”Tidak ada yang membedakan Abdullah bin
Mubarak dengan para sahabat, selain bahwa para sahabat pernah bertemu nabi,
sedangkan Abdullah bin Mubarak tidak”.
Alhamduillah kisah para ulama amilun bertebaran dalam karya para ulama juga. Kita akan banyak mengambil manfaat dari kisah para pelopor kebaikan dengan variasi zama, perbedaan latar belakang dan keadaan, serta dengan warna warni unggulan amal yang merela miliki. Kita juga lebih mudah menentukan arah bakat, cita cita dan potensi kita dengan mereka. Apakah ingin menjadi orang alim yang beramal dan mengajarkan ilmunya, atau orang kaya dan rajin berderma
Alhamduillah kisah para ulama amilun bertebaran dalam karya para ulama juga. Kita akan banyak mengambil manfaat dari kisah para pelopor kebaikan dengan variasi zama, perbedaan latar belakang dan keadaan, serta dengan warna warni unggulan amal yang merela miliki. Kita juga lebih mudah menentukan arah bakat, cita cita dan potensi kita dengan mereka. Apakah ingin menjadi orang alim yang beramal dan mengajarkan ilmunya, atau orang kaya dan rajin berderma
Bahkan
kita akan banyak memiliki contoh dari para pendahulu kita yang memliki kedua
duanya, seorang alim yang padat jadwal belajar dan mengajar,rajin ibadah, namun
juga menjadi hartawan yang dermawan. Contohnya saja Abu Hanifah. Tidakkah anda
iri kepada beliau?
0 komentar:
Posting Komentar