TELAH kita ketahui bahwa iman itu berarti percaya. Percaya pada
siapa? Tentunya percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah
SWT. Percaya akan keberadaan Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi.
Percaya bahwa Dia-lah yang menciptakan kita semua. Bahkan Dia pula yang
selalu ada di sampingka di mana pun dan sampai kapan pun.
Kita sering menganggap bahwa diri kita ini telah beriman. Kita selalu
melaksanakan syahadat, shalat, puasa, zakat, bahkan ada pula yang telah
berhaji. Apakah benar yang telah melakukan itu dapat dikatakan orang
beriman?
Inilah yang menjadi permasalahan dalam diri kita. Coba deh
interopeksi diri Anda, apakah benar keimanan itu telah melekat pada diri
Anda? Kuncinya ialah orang beriman itu berarti percaya kan? Percaya
akan adanya Allah SWT. Tapi, masalahnya apakah benar kita sudah 100%
percaya akan adanya Allah? Nah lho!
Tentu kebanyakan orang beranggapan bahwa diri-Nya telah 100% percaya
akan adanya Allah, walau pun belum melihat-Nya secara langsung. Karena
telah kita ketahui bahwa Allah itu termasuk dalam kategori non materi,
artinya tidak dapat terlihat oleh panca indera. Tapi, itulah hebatnya
kita, walau tak pernah bertemu namun selalu percaya akan adanya Allah
SWT yang menciptakan alam semesta.
Kembali lagi pada keyakinan atau kepercayaan kita tersebut. Jikalau
kita yakin bahwa Allah itu ada dan selalu melihat tingkah laku kita,
walau itu yang tersembunyi, sudah takutkan kita melakukan maksiat? Nah,
ini nih yang menjadi pertanyaan bagi diri kita masing-masing. Kita
mengaku beriman, tapi tetap saja melakukan maksiat kepada Allah.
Kita akui bahwa kita melakukan hal-hal yang menjadi rukun Islam.
Hanya saja, di samping itu kita pun tak pernah luput dari perbuatan yang
melanggar dari aturan Allah. Kita yakin bahwa kita selalu diawasi oleh
Allah, namun kita tidak merasa bahwa diri kita itu sedang diawasi.
Jika demikian, masih pantaskah kita dikatakan sebagai orang yang
beriman? Orang yang beriman, ketika ia telah percaya akan adanya Allah,
maka ia selalu yakin dan merasa dirinya diawasi. Maka, ketika akan
melakukan maksiat, ia akan mencoba menahan dirinya karena ia tahu bahwa
ia sedang diawasi. Begitu pula ketika melaksanakan kewajiban dala rukun
Islam. Ia akan selalu betah atau ingin berlama-lama dalam
melaksanakannnya. Karena ia merasa bahwa Allah berada di sampingnya dan
ia ingin selalu menjaga itu. Orang yang beriman tidak akan pernah mau
Allah SWT berpaling tidak memperhatikan-Nya, sehingga ia berusaha untuk
selalu mengingat Allah dalam setiap perbuatannya.
Sekarang, tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah Anda sudah termasuk
dalam kategori itu? Jika belum, yuk mari kita sama-sama hadirkan Allah
SWT dalam diri kita. Artinya, rasakanlah bahwa Allah itu benar-benar
sedang melihat kita. Ingatlah selalu ada pengawal di samping kiri dan
kanan kita, sebagai utusan dari Allah untuk mencatat segala perbuatan
yang kita lakukan. [Disarikan dari Ryan Haqi Khaerul Anwar, Mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam DR. KHEZ Muttaqien Purwakarta]
Sumber : Islampos
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keuta...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
Tolong Menolong Dalam Kebaikan Dan Takwa Bersama Orang Non Muslim Allah berfirman: “ Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu...
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
40 dampak dan akibat berbuat zina 1) Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan 2) Berkurangnya agama / hila...
-
Bahagia bukan hanya hal-hal yang bisa membuat kita bahagia tetapi carilah hal-hal yang membuat kamu sedih dan cobalah berhenti untuk me...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Sebagimana dalam konteks keimanan, dalam hal menjaga semangat belajar, motivasi untuk berusaha da...
-
RAGU sering sekali menghinggapi kita, misalnya saja ragu kepada hal kebaikan, contohnya : saat melihat pengemis dijalan, kita ragu untu...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Dewasa ini banyak sekali orang yang merokok, bahkan tak jarang kita jumpai remaja ya...
0 komentar:
Posting Komentar