
Perasaan ragu laksana sebuah kelereng yang berada di tempat yang licin dengan kemiringan yang curam, ketetapan hatinya sering berpindah-pindah,, hari ini berkata”A”, Besoknya berkata “B”. ragu juga bisa timbul dari bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki sifat ragu, maka abaikan mereka yang melemahkanmu dalam kebaikan.
Ragu juga timbul dari sifat meyepelekan kebenaran, misalnya “ ketika adzhan sholat berkumandang tetapi ia menyepelekannya”, dan begitu seterusnya hingga akhirnya muncul keragu-raguan dalam benaknya, ragu adalah sebuah penyakit kawan, bahkan ragu bertentangan dengan karakteristik seorang mukmin
Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. “
Q.s Al-Hujurat : 15
Benar sekali kawan, karakteristik seorang mukmin adalah yakin, bukan ragu. Yakin terhadap Allah dan Rasulnya, membenarkan apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, Yakin bahwa apa yang ada didunia adalah kepunyaan-Nya.
Ditulis oleh : Muhammad Rais Fadillah
0 komentar:
Posting Komentar