TIBA-tiba saja terpikir suatu hal, yaitu umur manusia. Saya bertanya
pada diri saya sendiri, bagaimana jika saya tahu bahwa umur saya hanya
sampai umur 25 tahun, atau 35 tahun, atau 5 hari lagi. Saya terpikir
banyak hal yang akan saya lakukan. Saya tertarik untuk berbagi kisah ini
pada saudara-saudara pembaca blog ini. semoga kita bisa berdiskusi dan
mendapat banyak manfaat.
Jika anda tahu sisa umur anda tinggal 1 tahun, apa saja yang akan anda lakukan untuk mengisi sisa umur itu?
Mungkin sebagian akan menjawab:
1. Bersenang-senang.
2. Jalan-jalan ke tempat indah yang belum didatangi.
3. Makan sepuasnya setiap hari.
4. Segera menikah, dll.
Mungkin sebagian orang yang lain memilih:
1. Memperbanyak ibadah shalat dan dzikir.
2. Memperbanyak sedekah.
3. Memperbanyak silaturahim.
4. Bekerja lebih giat.
5. Memberikan hak keluarga dan orang-orang disekitarnya, dll.
Kenapa dua kelompok kegiatan tersebut begitu berbeda dan seolah bertolak belakang?
Saudaraku, salah satu hikmah besar dirahasiakannya bilangan umur kita
adalah agar kita tidak tahu kapan kita mati. Ketika kita tidak tahu
kapan kita akan mati, pada dasarnya kita akan merasa setiap saat bisa
jadi ajal kita. Maka kita akan selalu berhati-hati dengan tindakan kita.
Kita tidak akan tahu kapan kita akan mati. Apakah saat remaja? Ataukah
saat kita sudah tua? Dan kita tidak tahu kapan pastinya kita akan mati.
Apakah hari ini? Atau besok? Dan kita tidak tahu bagaimana kita akan
mati. Apakah saat tidur? Apakah saat berkendaraan? Ataukah ketika kita
sedang membaca Al Quran?
Seandainya ALLAH menghendaki semua manusia mengetahui kapan ia mati,
dimana ia mati, dan kapan ia mati, akankah kehidupan dunia ini dihiasi
kebaikan demi kebaikan? Saya rasa tidak.
Kemungkinan yang bisa kita bayangkan:
1. Sedikit manusia selalu menghiasi umur dengan ibadah.
2. Lebih banyak manusia terus menerus berbuat dosa hingga akhir hayatnya.
3. Jauh lebih banyak lagi manusia terus berbuat dosa hingga sedikit sisa umurnya ia bertaubat.
Saya rasa jenis ketiga akan mendominasi isi dunia. Orang-orang
seperti ini selalu berpikir bahwa masih ada waktu untuk bertaubat. Dalam
kondisi seperti ini, bisa jadi dunia ini didominasi kejahatan dan
kriminalitas, maksiat, hedonis, dan sejenisnya.
Maka segala puji bagi ALLAH Yang Maha Sempurna perhitungannya. ALLAH
sangat memahami betapa manusia senantiasa berada antara kecenderungan
yang baik dan yang buruk (QS. Asy-Syams: 8).
Maka ia menyelamatkan manusia dari fitrahnya tersebut. Dengan jalan
menjadikan umur sebagai hal ghaib yang tidak diketahui manusia. Untuk
apa? Agar manusia selalu berhati-hati dalam hidupnya, dan agar manusia
selalu berada dalam kebaikan.
Sumber : Islampos
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keuta...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
Tolong Menolong Dalam Kebaikan Dan Takwa Bersama Orang Non Muslim Allah berfirman: “ Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu...
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
40 dampak dan akibat berbuat zina 1) Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan 2) Berkurangnya agama / hila...
-
Bahagia bukan hanya hal-hal yang bisa membuat kita bahagia tetapi carilah hal-hal yang membuat kamu sedih dan cobalah berhenti untuk me...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Sebagimana dalam konteks keimanan, dalam hal menjaga semangat belajar, motivasi untuk berusaha da...
-
RAGU sering sekali menghinggapi kita, misalnya saja ragu kepada hal kebaikan, contohnya : saat melihat pengemis dijalan, kita ragu untu...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Dewasa ini banyak sekali orang yang merokok, bahkan tak jarang kita jumpai remaja ya...
0 komentar:
Posting Komentar