DIKATAKAN bahwa arang tersusun oleh sejumlah senyawa yang berasal
dari banyak karbon dengan struktur tertentu. Dalam kehidupan
sehari-hari, arang dihasilkan dari proses pembakaran benda-benda yang
memiliki kandungan karbon [biasanya makhluk hidup dan tumbuhan].
Di daerah pelosok, arang digunakan untuk merapikan baju dengan
setrika konvensional dari besi. Di pentas kesenian tradisional atau pada
beberapa suku, arang dipakai sebagai pewarna hitam pada make up. Bagi
tukang sate atau ayam bakar, arang berguna untuk membakar atau memberi
cita rasa seolah-olah dibakar Bagi anak kecil yang agak nakal, arang
akan menjadi barang yang sangat mengasyikkan ketika dia berkreasi
mencorat-coret tembok tetangga.
Tetangga saya di desa biasa mengambil dahan-dahan pinus atau damar di
hutan Dephut untuk dibakar dengan timbunan tanah kemudian dijual
menjadi arang. Bapak penjual tempe penyet bisa mendapatkan arang hanya
dengan mengeluarkan beberapa ribu saja.
Jauh didalam kota, sedang dilakukan pemotongan beton. Sebuah benda
yang keras dan sangat berguna untuk mengokohkan gedung-gedung pencakar
langit. Di sebuah gedung kebudayaan, orang-orang kaya berkerumun tengah
memandangi sepotong benda dengan penuh ketakjuban. Benda itu tergeletak
manis di etalase pameran jewellry.
Sayangnya, dari sekian banyak orang itu, tak satupun yang berani
menawar benda itu karena harganya yang terlalu tinggi. Etalase itu
terbuat dari kaca yang kuat dengan penjagaan berpuluh-puluh personil
dari kepolisian dan pengamanan dengan sinar infra merah. Benda itu,
satu-satunya benda yang mampu memotong beton dan dikagumi oleh banyak
orang biasa kita sebut dengan istilah intan.
Intan terbentuk Pada tekanan dan suhu yang sangat tinggi (1000 K dan
3.5 Gpa) dengan luasan area 60 km2 dengan kedalaman 117 km. Ada 2
kemungkinan proses pembentukan (masih dalam perdebatan), yaitu:
a) Langsung terkristalkan dari magma (phenocrysts), b) Terbentuk sebagai
”exotic fragments” yang berasal dari daerah yang stabil pada mantel
yang lebih atas (xenocrysts).
Intan tumbuh dengan stabil di mantel atas pada eklogit (batuan yang
tersusun dari garnet dan piroksen) dan batuan ultramafic. Kimberlite
pipe terbentuk akibat adanya proses explosive material deep mantle yang
berasal dari asthenosphere (mungkin lebih dari 200 km dibawah permukaan
bumi) dan kemungkinan adanya degassing CO-CO2-H2-H2O, terjadi di bawah
tekanan 50 – 70 kbar dan > 1500 °C. Proses pembentukan intan memakan
waktu yang sangat lama, lebih dari 1000 Tahun.
Intan juga tersusun oleh senyawa-senyawa yang terbentuk dari karbon.
Lantas apa bedanya intan dengan arang? Mengapa harga, kemampuan dan
komunitas yang besertanya berbeda?
Karena intan memiliki struktur yang berbeda dengan arang? Karena
arang mengalami proses yang berbeda dari intan? Atau karena? Sepakat!
Keduanya berasal dari bahan dasar yang sama. Tetapi dikemudian hari
mereka menjelma menjadi sesuatu yang jauh berbeda. Lantas, ingin menjadi
apakah dirimu? Saya, kamu, dia, mereka adalah karbon yang sama. Kita
sama-sama memiliki potensi, akal, hati, idealisme dan jasad.
Pernahkah terpikir dalam benak kita untuk tidak mengalami proses yang
biasa-biasa saja? Kalau teman-teman kita mungkin lebih enjoy dengan
menjadi arang saja, bukan berarti kita harus begitu kan?
Saya teringat sebuah kisah dari buku Atas Nama Cinta karya Irfan Toni
Herlambang yang menceritakan tentang sebuah cangkir cantik yang
menceritakan tentang masa lalunya. Dahulu dia adalah tanah liat yang
kotor dan bau. Sampai suatu kali seorang perajin mengambilnya,
memukul-mukul dan membentuknya sampai kesakitan, membakarnya sampai dia
menjerit, mewarnainya dengan cat yang bau hingga akhirnya dia terpana.
Saat menghadap sebuah cermin dan dia mendapati bahwa dirinya telah
menjelma menjadi sebuah cangkir yang cantik.
Begitupun kita membutuhkan mental yang membaja dan tidak tergoyahkan
di dalam menghadapi sebuah permasalahan kehidupan, kegagalan besar dan
juga harus bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kegagalan –
kegagalan lain berikutnya di masa yang akan datang, karena untuk
mencapai sebuah keberhasilan setiap manusia membutuhkan banyak kegagalan
sebagai pemicu untuk mencapai keberhasilannya didalam proses kehidupan
ini.
Kegagalan bukan berarti kita adalah orang yang gagal, karena melalui
kegagalan kita bisa mengambil hikmah positif yang dapat berguna untuk
merajut keberhasilan di masa depan. Hanya butuh semangat dan menempa
diri lebih keras untuk bisa menjadi sukses, karena hidup seseorang tidak
berakhir saat ia gagal, tapi bisa berakhir ketika ia berhenti disatu
titik.
Subhanallah, kita tidak pernah tahu bagaimana Allah akan membentuk
kita. Mungkin proses kita akan penuh dengan tawa, ceria dan canda. Bisa
saja Dia akan membuat kita menangis, tercabik-cabik, kesakitan. Kita
juga tidak pernah tahu, bagaimana bentuk tercantik kita nanti saat
proses itu selesai. Proses apapun yang Dia tetapkan, tentu kita tak
ingin sekedar menjadi arang saja.
Sumber : Islampos
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keuta...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
Tolong Menolong Dalam Kebaikan Dan Takwa Bersama Orang Non Muslim Allah berfirman: “ Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu...
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
40 dampak dan akibat berbuat zina 1) Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan 2) Berkurangnya agama / hila...
-
Bahagia bukan hanya hal-hal yang bisa membuat kita bahagia tetapi carilah hal-hal yang membuat kamu sedih dan cobalah berhenti untuk me...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Sebagimana dalam konteks keimanan, dalam hal menjaga semangat belajar, motivasi untuk berusaha da...
-
RAGU sering sekali menghinggapi kita, misalnya saja ragu kepada hal kebaikan, contohnya : saat melihat pengemis dijalan, kita ragu untu...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Dewasa ini banyak sekali orang yang merokok, bahkan tak jarang kita jumpai remaja ya...
0 komentar:
Posting Komentar