SAAT ini pendidikan di Indonesia begitu melekat berbagai bentuk
pendidikan yang berbasis kebebasan dengan orientasi materi/duniawi
semata. Tidak heran dari sini, maka tumbuhlah pendidikan-pendidikan yang
kering dari nilai-nilai agama, campur baur antara pelajar lelaki dan
wanita, seragam yang menampakan aurat dan kurikulum-kurikulum yang tidak
menyentuh ruhani begitu dominan dalam dunia pendidikan mereka.
Sekalipun ada sekolah berbasis Islam, tetapi konsep pemisahan antara
agama dengan kehidupan duniawi (sekuler) masih sama dengan sekolah umum.
Bahkan istilah guru adalah pendidik kini tidak berlaku, kebanyakan
profesi guru hanya dijadikan salah satu cara untuk mendapatkan
penghasilan semata. Tidak lagi terasa bahwa “guru adalah pendidik”.
Sehingga wajar sistem sekuler saat ini hanya melahirkan generasi minim
kualitas.
Padahal dalam Islam, pendidikan merupakan salah satu jalan untuk
membuat manusia mengerti tentang pentingnya penerapan syari’at Islam
secara menyeluruh. Dimana pendidikan pertama bagi sang anak, yang
dilakukan sejak masih dalam kandungan, ada di tangan Ibunya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dari Jubair bin Samurah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sungguh
bahwa seseorang mendidik anaknya adalah lebih baik daripada ia
bersedekah satu sha”. (H.R. Tirmidzi)
Dalam pendidikan Islam juga, segala sesuatu akan senantiasa
menjadikan syari’at Islam sebagai satu-satunya tolak ukur keilmuan yang
lain. Tanpa ada paksaan untuk menjadi “sesuatu” ataupun “menghasilkan
sesuatu”. Segala kebaikan akhlaq, kecerdasan, tata krama, dan hal-hal
baik lainnya akan menjadi buah dari sistem pendidikan Islam karena
menyentuh pondasi dasarnya yakni aqidah. Hal ini bisa ditemukan di masa
Imam Bukhori salah satunya. Pada usia 18 tahun, Bukhori sudah mampu
menerbitkan kitab pertama Kazaya Shahabah Watabiin padahal sejak lahir
ia telah kehilangan penglihatannya. Bisakah generasi emas itu terlahir
kembali?
Semua itu hanya akan terwujud jika sistem negara yang diterapkan di
dunia ini, termasuk di dalamnya Indonesia, adalah sistem Islam. Yang
pasti menghasilkan ilmuwan-ilmuwan yang senantiasa tunduk & patuh
terhadap aturan Sang Pencipta, Allah azza wa jalla. Sehingga tidak
menjadi pribadi yang materialistis dan komersil. Maka penegakan khilafah
adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki segala sesuatu yang ada di
dunia ini, termasuk salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.
Wallahu’alam bisshowab
Sumber : Islampos
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keuta...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
Tolong Menolong Dalam Kebaikan Dan Takwa Bersama Orang Non Muslim Allah berfirman: “ Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu...
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
40 dampak dan akibat berbuat zina 1) Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan 2) Berkurangnya agama / hila...
-
Bahagia bukan hanya hal-hal yang bisa membuat kita bahagia tetapi carilah hal-hal yang membuat kamu sedih dan cobalah berhenti untuk me...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Sebagimana dalam konteks keimanan, dalam hal menjaga semangat belajar, motivasi untuk berusaha da...
-
RAGU sering sekali menghinggapi kita, misalnya saja ragu kepada hal kebaikan, contohnya : saat melihat pengemis dijalan, kita ragu untu...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Dewasa ini banyak sekali orang yang merokok, bahkan tak jarang kita jumpai remaja ya...
0 komentar:
Posting Komentar