Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah
Sebelum mencari solusi, kita patut menengok kembali aktivitas harian kita. Benarkah kita betul-betul sibuk, sehingga taka da waktulagi untuk menghafal, membaca buku dan mengembangkan potensi? Karena tidak sedikit merek beralasan sibuk, tapi masih sempat menongkrongi TV berjam-jam, tidur lebih dari 6 jam sehari, atau membuang waktu sia-sia.
Dengan 24 jam dalam sehari banyak sekali yang dapat kita lakukan. Taruhlah kita benar-benar sibuk, ini juga bukan berarti boleh pamit dari menuntut serta belajar ilmu syar’i. apalagi ilmu bersifat fardhu ‘ain. Sudah semestinya kita meluangkan waktu khusus untuk menuntut ilmu, meskipun harus memangkas aktivitas lain yang penting. Karena ilmu sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa ilmu itu pintu dari segala ibadah
“Sesungguhnya ilmu itu didapat dengan belajar”
HR. Bukhori
Paling tidak, ada waktu satu atau dua jam yang kita luangkan untuk setia pekan untuk menghadiri kajian.
Sebelum mencari solusi, kita patut menengok kembali aktivitas harian kita. Benarkah kita betul-betul sibuk, sehingga taka da waktulagi untuk menghafal, membaca buku dan mengembangkan potensi? Karena tidak sedikit merek beralasan sibuk, tapi masih sempat menongkrongi TV berjam-jam, tidur lebih dari 6 jam sehari, atau membuang waktu sia-sia.
Dengan 24 jam dalam sehari banyak sekali yang dapat kita lakukan. Taruhlah kita benar-benar sibuk, ini juga bukan berarti boleh pamit dari menuntut serta belajar ilmu syar’i. apalagi ilmu bersifat fardhu ‘ain. Sudah semestinya kita meluangkan waktu khusus untuk menuntut ilmu, meskipun harus memangkas aktivitas lain yang penting. Karena ilmu sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa ilmu itu pintu dari segala ibadah
“Sesungguhnya ilmu itu didapat dengan belajar”
HR. Bukhori
Paling tidak, ada waktu satu atau dua jam yang kita luangkan untuk setia pekan untuk menghadiri kajian.
0 komentar:
Posting Komentar