Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah
Mata adalah jendela hati dan pikiran, apapun yang
memasukinya berpegaruh terhadap keduanya. Tak terkecuali
Ilmu.
Membaca yang merupakan aktivitas mata seringakali
diidentikkan dengan ilmu. Ini tidaklah salah. Namun harus
diakui, bahwa penglihatan hanya salah satu pintu masuknya ilmu. Juga hanya satu indera yang darinya keburukan juga bisa menerobos dan menodai keyakinan hati dan pikiran.
Masih ada indera lain yang tak kalah penting, yakni indera pendengaran. Bahkan, tidak mudah untuk langsung disimpulkan bahwa indera mata lebih penting dari pendengaran. Pada beberapa sisi, pendengaran memiliki nilai lebih dibanding penglihatan . mata hanya mampu melihat benda ada ada dihadapan saja, sedangkan telinga mampu mendengar suara alarm atau yang lain secara bersamaan.
pendengaran juga lebih siaga setiap saat disbanding
Berbeda dengan pendengaran yag tetap berfungsi meskipun kesadaran manusia diambang titik nol lantaran terlelap tidur. Ketika itu telinga tetap peka terhadap suara. Dengan sebab ini, kita akan mudah terbangun dari tidur begitu mendengar suara alarm atau yang lain.
kita juga bisa membandingkan efek dari orang yang tidak sempurna pendengarannya dengan orang yang tunanetra. Meski tanpa disuguhkan data pembanding valid, pengalaman menunjukkan bahwa orang hafal Al-Qur’an dari kalangan tun netra lebih banyak dibandingkan penghafal dari kalangan tuna rungu.
0 komentar:
Posting Komentar