“Bekerja sebagai ibadah”, pepatah tersebut mungkin sudah banyak kita dengar, namun apakah kita mengetahui bagaimana cara untuk mewujudkannya?
Di dalam Islam, setiap hal yang kita lakukan memang dapat dijadikan sebagai sarana ibadah, selama tidak bertentangan dengan ajaran agama ini.
Namun dalam kenyataannya, meski telah banyak yang mengetahui poin bekerja sebagai sarana ibadah, belum banyak umat Islam yang mengetahui bagaimana cara melakukannya atau mewujudkannya.
Tentu saja, dengan menjadikan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibadah, catatan amal yang dimiliki akan semakin bertambah, dan tentunya penghasilan yang didapat akan menjadi barokah.
Berikut adalah tiga poin yang membuat pekerjaan yang kita lakukan dapat dijadikan sarana dalam beribadah;
– Niat baik.
Islam mengajarkan agar setiap hal yang kita lakukan selalu didasarkan atas niat baik atau dengan kata lain bukan hanya untuk mengejar harta kekayaan semata namun juga harus dilandasi atas semangat beribadah kepada Allah.
Islam mengajarkan agar setiap hal yang kita lakukan selalu didasarkan atas niat baik atau dengan kata lain bukan hanya untuk mengejar harta kekayaan semata namun juga harus dilandasi atas semangat beribadah kepada Allah.
Ajaran ini bahkan bukan hanya terdapat dalam Islam saja, namun semua agama. Contoh yang dapat kita ambil adalah dari salah satu orang terkaya di dunia, yakni Bill Gates yang memiliki visi agar setiap rumah di Amerika memiliki setidaknya 1 komputer.
Software Microsoft kemudian menjadi sarana untuk mewujudkan visi tersebut dan terbukti landasan tersebut mengawali kesuksesan dirinya di industri teknologi.
Sebagai orang Islam, apapun pekerjaan yang kita miliki, apakah itu karyawan swasta, pegawai negeri atau bahkan wiraswasta sekalipun, menanamkan niat yang baik untuk beribadah kepada Allah akan menjadi satu poin kunci untuk mewujudkan “bekerja sebagai ibadah”.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa meski pekerjaan yang kita miliki baik da menghasilkan penghasilan yang cukup baik pula, namun jika kita tidak mengawalinya dengan niat yang baik, maka apa yang akan kita peroleh tidak akan menjadi berkah.
Jadi, dalam hal ini Islam mengajarkan kepada kita untuk selalu mengawali segala hal yang akan kita lakukan dengan berniat atau setidaknya membaca Basmalah. Dengan awal yang baik, segala sesuatu yang kita kerjakan akan menjadi sarana ibadah.
– Cara yang baik
Di dalam melakukan pekerjaan, kita sebagai orang Islam diwajibkan untuk memiliki pekerjaan yang halal dan dilakukan dengan cara yang baik. Setelah diawali dengan niat untuk beribadah kepada Allah, kita diwajibkan untuk bekerja dengan cara yang baik pula.
Di dalam melakukan pekerjaan, kita sebagai orang Islam diwajibkan untuk memiliki pekerjaan yang halal dan dilakukan dengan cara yang baik. Setelah diawali dengan niat untuk beribadah kepada Allah, kita diwajibkan untuk bekerja dengan cara yang baik pula.
Selama kita bekerja di area yang tidak diharamkan dan kita senantiasa menjunjung tinggi kejujuran dalam melakukan pekerjaan tersebut, maka itu sudah dianggap sebagai satu perwujudan keimanan. Di samping itu, sikap istiqomah dan tawakal juga harus selalu dijunjung tinggi.
Maksudnya, berapapun hasil yang kita dapatkan dari pekerjaan yang kita miliki, kita harus tetap bersyukur kepada Allah dan kita dilarang untuk berputus asa. Dan ingat, jangan menghalalkan cara yang haram untuk meraih tujuan yang kita miliki.
Gunakan untuk hal yang baik
Apa yang akan kita lakukan dengan penghasilan yang kita miliki? Untuk bersenang – senang? Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita? Dan apakah sebagian dari penghasilan yang kita miliki sudah kita berikan kepada yang berhak?
Apa yang akan kita lakukan dengan penghasilan yang kita miliki? Untuk bersenang – senang? Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita? Dan apakah sebagian dari penghasilan yang kita miliki sudah kita berikan kepada yang berhak?
Kita harus ingat bahwa di luaran sana, masih banyak orang belum seberuntung kita. Islam mengajarkan dan mengingatkan bahwa sebagian dari penghasilan yang kita dapatkan dari pekerjaan kita adalah milik anak yatim, orang miskin, masjid dan lain sebagainya.
Kita juga harus ingat pula bahwa rejeki yang kita miliki berasal dari Allah, bukan yang lain. Meski kita telah bekerja siang malam, bahkan mungkin hingga tak ingat waktu, namun jika Allah tidak mengijinkan kita untuk mendapat rejeki yang banyak, maka kita tak akan mendapatkannya.
Oleh karena itu, mumpung saat ini keadaan ekonomi kita belum “disempitkan” oleh Allah, mari kita berikan apa yang menjadi hak fakir miskin dan anak – anak yatim.
Dengan menyedekahkan harta yang kita miliki, harta kita tidak akan berkurang bahkan justru akan semakin berlipat ganda. Ibarat kran air, jika kita biarkan terus tertutup maka air yang ditampung hanya akan sebanyak itu namun jika dibuka maka akan ada semakin banyak air yang mengalir, dan kita sebagai manusia hanyalah berperan sebagai kran dan air adalah rejeki yang kita miliki.
Dan ketahuilah, bahwa tidak ada orang yang jadi miskin karena banyak bersedekah.
Sumber : renunganislami.net
0 komentar:
Posting Komentar