Iri adalah penyakit hati kawan, ingat gak sih sinetron
kebanyakan di Indonesia? Itu tuh ketika tetangganya mendapatkan kenikmatan
lebih, dia yang malah sakit hati dan sakit kepala, mulut komat kamit kayak baca
mantra dengan kecepatan 1000km/jam. Sampai kalah tuh Valentino Rossi dengan
kecepatan mulutnya hehehe.
Iri membuat kamu hidup enggak nyaman, kamu
dibayang-bayangi dengan kelebihan orang lain, yang dipikiranmu tuh Cuma
,”bagaimana caranya agar kenikmatan dia jatuh ke aku?” benar enggak?, sampai
kamu enggak bisa tidur dibuatnya, yang ada hanyalah mencari kesalahan dia, dan
kebaikan dia kepada kita menjadi hilang itulah yang diakibatkan dari sifat iri.
Ketika penulis dimasa SMP(Masih buta dengan Islam), penulis mempunyai seorang teman yang cerdas, semua mata pelajaran dilahap olehnya(bukan dimakan loh yah hehehe), rangking selalu saja diatas penulis, sebel bin bete dibuatnya kala itu, tetapi dia baik sekali kepada penulis, tetapi iri hati penulis membuat kebaikannya hilang(Semoga Engkau mengampuni Hambu-Mu ini Ya Rabb), tetapi ternyata ia tak lelah-lelahnya untuk menyapaku dan mengajariku tentang apapun yang penulis belum paham, padahal penulis ogah-ogahan deh kala itu,, duhh…(kepada temanku yang entah dimana terima kasih atas ilmunya dan terima kasih karna tidak menyerah memiliki teman sepertiku).
Iri itu kamu nyesal deh, Allah berfirman :
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Q.s. An-Nisaa’ : 32
Ditulis oleh : Muhammad Rais Fadillah
0 komentar:
Posting Komentar