Memasuki surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai dan kita mendapatkan apa yang kita perlukan dengan mudah adalah keingingan semua orang. Namun, menjadi seorang pemeluk agama Islam bukanlah jaminan bahwa kita akan masuk surga.
Ada banyak syarat yang harus dilakukan oleh manusia agar bisa kekal di dunia akhir yang nyaman sesuai dengan janji Allah S.W.T. Jika kita perhatikan Al Qur’an dengan seksama.
Yang utama adalah ketakwaan, keimanan, dan berbuat kebajikan. Disurat kedua Al Qur’an masalah ketakwaan dan keimanan itu telah disinggung langsung.Dimulai dari ayat 2 surat Al Baqarah, Allah menerangkan bahwa kisah dalam Al Qur’an merupakan petunjuk bagi orang yang bertakwa dan dilanjutkan dengan ayat-ayat berikutnya yang menunjukkan seperti apakah orang yang bertakwa itu.
Allah menerangkan apa yang harus dilakukan agar kita menjadi orang bertakwa yaitu dengan beriman dan menyembah Allah, Tuhan yang telah menciptakan manusia. Allah juga menerangkan bagaimana ciri-ciri orang kafir, perumpamaan orang kafir, dan neraka sebagai tempat yang disediakan untuk orang kafir. Lalu janji Allah tentang surga terdapat pada ayat 25 yang artinya:
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan bahwa untuk mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, ‘Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu’.
Mereka telah diberi yang serupa. Dan di sana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.”
Ketakwaan yang kita miliki haruslah menyeluruh. Seperti yang diterangkan dalam surat Al Baqarah ayat 3-4 bahwa orang bertakwa adalah orang yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, menginfakkan sebagian rezeki, beriman kepada Al Qur’an dan kitab-kitab sebelumnya, dan yakin terhadap akhirat. Dengan begitu kita akan mendapat petunjuk dan menjadi orang yang beruntung.
Selain surat Al Baqarah, masalah ketakwaan dan keimanan ini banyak sekali disinggung dalam surat-surat Al Qur’an lainnya. Banyak sekali ayat yang dimulai dengan “Ya ayyuhalladzina amanu” yang berarti “wahai orang-orang yang beriman”, yang berisikan petunjuk kepada orang-orang yang beriman.Berbagai ayat lainnya menegaskan tempat kembali yang menyenangkan bagi orang yang bertakwa dan beriman.
Ketakwaan dan keimanan memang menjadi syarat utama karena tanpa iman, kita bukanlah muslim yang sebenarnya. Seperti yang kita ketahui bahwa banyak orang mengaku muslim tetapi mereka sendiri tidak yakin bahwa Allah benar-benar ada. Mereka dengan mudahnya melakukan dosa-dosa besar yang dilarang oleh Allah.
Dengan ketakwaan dan keimanan, kita akan mengikuti perintah Allah untuk membaca Al Qur’an secara keseluruhan, mengikuti semua perintah-Nya, dan menjauhi semua larangannya. Hal yang sepertinya sulit akan mudah untuk dilakukan.
Jika kita telah meniatkan kebaikan dan sungguh-sungguh untuk melakukan hal tersebut, Allah akan membukakan jalan yang mudah pada saat yang tepat karena Allah mengetahui semua yang terbaik untuk kita.
Kita tidak akan takut untuk melakukan hal yang benar karena kita yakin bahwa Allah akan selalu melindungi setiap langkah kita. “Hasbunallah”, cukuplah Allah yang menjadi pelindung.
Dengan ketakwaan dan keimanan, hal-hal buruk yang terjadi pada kita tidak akan membuat hidup kita sulit karena kita yakin bahwa dari semuanya akan ada hikmah.
Justru kita menjadi senang karena hal itu berarti Tuhan masih mengingat kita dan memberikan kita waktu untuk mencari tahu apa kesalahan kita dan memperbaiki diri. Semoga kita bisa menjadi orang bertakwa dan beriman dengan menyeluruh.
sumber : renungan islami.net
0 komentar:
Posting Komentar