Ketika penulis sedang online di salah satu jejaring social,
dengan tujuan untuk mencari berita terkini. Di saat itu pula lah penulis
melihat status seseorang betuliskan “ Alhamdulillah sudah sholat, hati jadi tenang”
kira kira begitulah statusnya. Penulis geleng geleng kepala juga waktu itu,
dengan berprasangka baik penulis berkata dalam hati “Mungkin orang ini baru
belajar sholat” atau “Mungkin Dia baru masuk Islam”. Tetapi bagaimanakah dengan
niat kita untuk mengerjakan suatu amalan supaya diketahui oleh khalayak ramai,
contohnya : update di facebook, di twitter, di BBM, dan update-update yang lain
yang sifatnya memamerkan suatu amalan kita agar kita dianggap rajin ibadah,
seorang yang ‘alim, disegani, dan segala sesuatu yang tujuannya bukan kepada
Allah?
Mungkin semua orang pernah terjangkit sifat riya’(termasuk penulis). Penyakit ini sangat berbahaya sekali, kenapa? Karna dengannya amalan kita tak berimplikasi kepada pahala sedikit pun,bahkan mungkin menimbulkan dosa,ih serem. Secara alami memang kita dapat terjangkit dengan penyakit ini, tetapi permasalahannya adalah bisakah kah kita menyadari sifat riya’ dan meluruskan niat kita dan menyembahkan amalan terbaik kita kepada Allah semata tanpa harus berlarut larut?
Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali”
Q.s An-Nisaa : 142
Maka belajar yah sobat cahaya islam agar amalan kita tidak sia sia.
Ditulis oleh : Muhammad Rais Fadillah
Mungkin semua orang pernah terjangkit sifat riya’(termasuk penulis). Penyakit ini sangat berbahaya sekali, kenapa? Karna dengannya amalan kita tak berimplikasi kepada pahala sedikit pun,bahkan mungkin menimbulkan dosa,ih serem. Secara alami memang kita dapat terjangkit dengan penyakit ini, tetapi permasalahannya adalah bisakah kah kita menyadari sifat riya’ dan meluruskan niat kita dan menyembahkan amalan terbaik kita kepada Allah semata tanpa harus berlarut larut?
Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali”
Q.s An-Nisaa : 142
Maka belajar yah sobat cahaya islam agar amalan kita tidak sia sia.
Ditulis oleh : Muhammad Rais Fadillah
0 komentar:
Posting Komentar