.

Senin, 09 Februari 2015

Bahagia Rayakan Valentine, Siap Masuki Lubang Kehancuran


HARI valentine dijadikan ajang terbaik bagi para pemuda dan pemudi untuk melampiaskan nafsu syahwatnya. Hari yang dianggap sebagai hari kasih sayang, katanya merupakan momen yang pas untuk mencurahkan cintanya. Hmm, benarkah itu yang dinamakan dengan cinta? Entahlah.
Tahukah Anda, jika kita melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, maka kita sudah siap untuk memasuki lubang kehancuran. Seperti apa lubang kehancuran tersebut? Di mana seseorang akan merasakan penyesalan yang begitu dahsyat. Bahkan, ketika ia meminta dan memohon ampun sudah tak ada lagi kesempatan untuknya. Itulah hari akhir, sebagai hari penyerahan buku tentang perilaku kita di dunia.
Sudah kita ketahui bahwa perayaan valentine itu lebih banyak hal-hal yang berbau negatifnya. Tapi mengapa masih kita lakukan? Sebelum masa pembalasan atas apa yang telah dilakukan di dunia, jika kita melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, maka balasan itu pun akan kita dapatkan pula di dunia ini.
Jikalau kita merayakan hari valentine itu bersama kekasih atau yang biasa kita kenal sebagai pacar, maka perbuatan yang dilarang oleh Allah akan kita lakukan (zina mata, kaki, tangan dan hati). Bila itu terus dilakukan tanpa mengindahkan ambang batas yang telah ditentukan, bisa saja kita kebablasan alias hamil di luar nikah. Jika sudah begitu, orang-orang akan menghina dan merendahkan diri kita. Tak mau hal itu terjadi, maka ia akan menggugurkan anak hasil dari perbuatan terlarang tersebut. Naudzubillah.
Kebayangkan repotnya gimana? Enaknya sih cuma sesaat, tapi lihat dampaknya, sampai berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun bahkan seumur hidup tidak akan pernah terlupakan. Jika berhasil menggugurkan anak, kita boleh saja merasa lega. Tapi, kalau tidak, mau bagaimana?
Oleh karena itu, jangan kita lakukan hal-hal yang memang sudah tahu banyak merugikannya. Bukan hanya diri sendiri, tapi orang lain pun akan terkena dampaknya. Sudah barang tentu, orangtua pasti malu melihat kelakuan anaknya. Cacian dan makian dari orang lain akan menjadi beban. Menyebabkan prustasi akhirnya bunuh diri. Dan di akhirat disiksa kembali. Nauduzubillah.
Mari kita sama-sama lakukan hal-hal yang baik sesuai dengan tuntunan dari Allah dan Rasul-Nya. Jangan kita lakukan perbuatan yang tidak ada ketentuannya dalam Islam. Jangan mengikuti kaum yang non muslim, jika kita tak mau akidah kita menjadi gugur. Tetapkan dan kuatkan keimanan kita dengan menjauhi hal-hal yang bukan bersumber dari ajaran Islam. Wallahu ‘alam. []

Sunber : Islampos

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Feature 3

Feature 2

Popular Posts