.

Selasa, 10 Februari 2015

Ayo, kita Tiru Aklak Rasulullah





Rasulullah SAW. Adalah Nabi yang terakhir . Rasulullah jug merupakan pembawa Ramat bagi Seluruh alam [” Dan tiadalah kami mengutuskan engkau (wahai Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.”( Surah Al-Anbiya Ayat:107)]dan juga diutus untuk umat akhir zaman. Rasulullah SAW. Diutus untuk memberikan jalan yang lurus lagi terang benderang

Beliau banyak sekali mengajarkan kepada umat bagaimana rasa persaudaraan, akhlak, dan beribadah hanya kepada Allah semata.  Beliau juga di beri gelar Al- Amin yang artinya dapat dipercaya. Kita sebagai orang yang mengaku mencintai Rasulullah SAW. Hendaknya  kita harus meniru akhlak Rasulullah SAW.

Suatu kisah pemuda yahudi yang tinggal di rumah Nabi Muhammad SAW yang ingin dikongsikan buat umat Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan peringatan agar sentiasa melayan semua hamba Allah dengan adil dan saksama tanpa mengira agama.

Nabi Muhammad SAW pun telah mengizinkan seorang yahudi hadir dan tinggal di rumah Baginda tanpa mengusirnya, padahal ia seorang yahudi yang berbeza agama dengan Rasul SAW, tetapi Baginda mengizinkan yahudi itu tinggal di rumah Baginda, Baginda tidak melarangnya atau dengan mengatakan : ”engkau yahudi tidak boleh tinggal di rumahku, kotor dan najis ......!! ” , tidak demikian akhlak Nabi Muhammad SAW .

Orang yahudi itu tinggal bersama Nabi Muhammad dan tidur disana, makan sepiring dengan Rasul, membawakan air minum Rasul, seakan telah menjadi sebahagian dari keluarga Rasul SAW dan tidak dipaksa untuk mengikuti agama Islam, sampai suatu saat ia sakit dan Rasul menjenguknya, Rasul tidak berkata : ”syukur yahudi itu sakit dan tidak tinggal di rumahku lagi ” , rasul tidak demikian tetapi Baginda berkata : ”mana orang yahudi yang tinggal di rumahku, mengapa dia pergi, apa kesalahanku? !” .

Maka setelah rasul sampai di rumah orang yahudi itu, ternyata ia sudah dekat dengan sakaratul maut, maka Rasul berkata : ”wahai pemuda, maukah kau ucapakan ” Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah ”, maka pemuda itu pun ragu untuk mengucapkannya ia menoleh ke ayahnya yang juga beragama yahudi, maka ayahnya berkata : ”betul, taati Aba Al Qasim dan ikuti ucapan itu.”

Dan pemuda itupun mengucapkan ” Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rasulullah ” kemudian ia pun wafat , maka berubahlah wajah Rasul SAW bagaikan belahan bulan purnama dari terang dan bercahaya karena gembira melihat orang yahudi yang tinggal di rumahnya itu wafat dalam keadaan Islam, demikian indahnya kerukunan umat beragama.


Ada satu kisah lain tentang pemuda yahudi yang bernama Zaid bin Su`nah yang telah menyakiti baginda dan lihatlah bagaimana Baginda menangani pemuda tersebut dengan sabar.

Pada suatu hari sedang Nabi Muhammad dan Saidina Umar berbincang dihadapan rumah baginda,tiba-tiba datang seorang yahudi bernama Zaid bin Su`nah.Dengan wajah yang bengis,dia berdiri sambil bercekak pinggang.

Tanpa disangka-sangka,Zaid bin Su`nah telah menarik kuat kain ridak yang sedang melilit leher baginda.Ridak yang diperbuat dari kain yang kasar itu telah menyebabkan leher baginda melecet.

Tanpa memperdulikan leher Nabi Muhammad yang melecet Zaid terus membentak,”Wahai keturunan Abdul Mutalib!Memang engkau ini dari keturunan yang suka menangguhkan hutang.Cepat!Bayarkan hutangku segera!”

Sejak awal lagi Saidina Umar tidak menyenangi sikap orang Yahudi itu yang terlalu kasar terhadap baginda Nabi Muhammad saw.Jelas dari wajahnya yang dia mahu bertindakbalas terhadap kekasaran yahudi itu.

Namun Nabi Muhammad berkata dengan tenang, “Wahai Umar,bersabarlah.”Nabi Muhammad memang kenal dengan sikap Saidina Umar yang tidak sanggup melihat baginda direndah-rendahkan seperti itu.

Baginda sendiri dapat mengawal kemarahannya terhadap orang yahudi itu.Sambung Baginda lagi,”Antara kami memang ada urusan hutang.Biarlah kami berdua saja yang menyelesaikannya.Bukankah lebih baik,engkau menyuruhku supaya membayar hutangnya dengan baik dan menasihatinya supaya dia menagih hutangnya juga secara baik.

Sebenarnya dalam perjanjian kami dahulu,aku masih ada 3 hari lagi untuk membayar hutangnya.Tetapi tidak mengapalah”Saidina Umar terdiam mendengar bicara Nabi Muhammad yang penuh lemah lembut dan berhikmah.

Dia sedar jika dirinya tidak ditenteramkan oleh baginda,sudah tentu si yahudi itu akan dikerjakannya.Baginda meneruskan kata-katanya,” Usahakanlah supaya dibayar hutangku itu,dan ditambah lagi sebanyak 20 gantang kurma.Moga-moga hilang marahnya.

“Saidina Umar berpaling untuk melangkah ke rumahnya bagi mendapatkan gandum sebagaimana yang diminya oleh Nabi Muhammad.Namun belum sempat dia berbuat demikian,Zaid menahannya.

“Nanti dulu Umar!”Suara Zaid bin Su`nah berubah menjadi lembut. “Semua yang aku saksikan hari ini merupakan tanda-tanda kenabian Muhammad.Aku telah melihat dari wajahnya yang baginda adalah seorang utusan Allah.”"Maksudmu?” tanya Saidina Umar kehairanan.

“Sebenarnya aku datang ke sini semata-mata untuk menguji adakah Muhammad seorang penyantun dan pemaaf sepertimana yang diceritakan orang.

Kini semuanya telah terbukti dimana sifat penyantunnya sentiasa mendahului kemarahannya.Memang benarlah dia seorang nabi.Oleh itu,sekarang aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah daqn Muhammad itu pesuruh Allah,”ucap Zaid.

Akhlak Nabi Muhammad SAW yang sabar dan penyantun telah menyebabkan Zaid Bin Su`nah yang bersikap kasar tertarik untuk memeluk Islam. Demikianlah mulianya peribadi Nabi Muhammad SAW.Sepatutnya, kita sebagai umat baginda turut mencontohi akhlak terpuji itu.

Nabi Muhammad SAW tidak berbangga dengan bangsanya, kaumnya & kabilahnya bahkan ia berbaggga dengan ISLAM yang dibawanya, Sesungguhnya kemulian disisi ALLAH adalah TAQWANYA. Sejauh manakah TAQWA kita kepada ALLAH? Fikir-fikirkanlah

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Feature 3

Feature 2

Popular Posts