Senin, 16 Februari 2015
Ilmu, Pintu Keberkahan dan Kesengsaraan
ILMU merupakan sesuatu yang harus kita cari kemana pun dan dimana pun. Ilmu itu harus kita junjung samoai akhir hayat hidup kita di dunia. Dengan ilmu kita dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan ilmu kita tidak akan tersesat ke dalam jurang kehancuran. Namun, tahukah Anda bahwa ada ilmu yang membawa sengsara?
Ilmu yang membawa kepada arah kesengsaraan ialah ilmu-ilmu yang dipergunakan di jalan kesalahan. Lha, apa maksudnya? Ilmu yang dipergunakan di jalan kesalahan berarti ilmu yang tadinya harus dimanfaatkan untuk kebaikan malah dipergunakan untuk melakukan hal-hal negatif yang dapat merugikan orang lain, bahkan dirinya sendiri.
Ilmu seperti itulah yang digunakan oleh orang-orang yang memilki pemikiran untuk menghancurkan orang lain memenuhi kepuasan dirinya sendiri. Biasanya mereka rela mencari ilmu, menghabiskan waktu dan tenaganya. Namun, setelah mendapatkannya, ia malah pergunakan untuk medzalimi orang lain. Inilah ilmu yang tidak manfaat. Menurutnya memang bermanfaat karena kepuasan batinnya terlaksana, tapi bagaimana dengan nanti di hari akhir? Siapa yang tahu bahwa ilmu itu dapat pula memberikan kebaikan pada dirinya. Atau bahkan mungkin sebaliknya, memberikan dampak buruk padanya.
Ilmu yang membawa kesengsaran selain yang tersebut di atas, juga ilmu yang tidak dimanfaatkan. Maksudnya, ilmu yang didapat itu tidak diamalkan kembali. Artinya orang yang seperti itu adalah orang yang pelit ilmu. Tidak mau berbagi ilmu dengan yang lainnya. Maka, biasanya orang yang seperti itu, ilmu yang didapatnya akan mudah lupa karena tidak diamalkan. Sehingga, apa yang ia pelajari sekian lamanya, hilang begitu saja dalam pikiran atau pun ingatannya.
Oleh karena itu, jika kita menginginkan ilmu yang barakah, carilah ilmu yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Carilah ilmu dari sejak lahir hingga dikubur nanti. Cari ilmu yang benar-benar itu sesuai dengan tuntunan dari Allah dan Rasul-Nya. Jangan kita salah oilih dalam berilmu, karena ada juga ilmu yang kelihatannya baik tapi memberikan dampak buruk bagi dirinya.
Ketika ilmu sudah didapat, maka amalkanlah. Jangan kita pendam sendiri. Karena usia manusia pasti akan berkurang, seiring dengan itu daya ingat manusia juga akan berkurang. Maka, kita perlu orang yang dapat dijadikan pewaris dari ilmu yang kita miliki. Sehingga, samai kapan pun, bahkan sampai ajal menjemput ilmu itu akan tetap hidup bersama kenangan kita di dalamnya, sebagai orang pemberi ilmu. Wallahu ‘alam. [Disarikan dari KH. Abdul Ghafur]
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keuta...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
Tolong Menolong Dalam Kebaikan Dan Takwa Bersama Orang Non Muslim Allah berfirman: “ Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu...
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
40 dampak dan akibat berbuat zina 1) Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan 2) Berkurangnya agama / hila...
-
Bahagia bukan hanya hal-hal yang bisa membuat kita bahagia tetapi carilah hal-hal yang membuat kamu sedih dan cobalah berhenti untuk me...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Sebagimana dalam konteks keimanan, dalam hal menjaga semangat belajar, motivasi untuk berusaha da...
-
RAGU sering sekali menghinggapi kita, misalnya saja ragu kepada hal kebaikan, contohnya : saat melihat pengemis dijalan, kita ragu untu...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Dewasa ini banyak sekali orang yang merokok, bahkan tak jarang kita jumpai remaja ya...
0 komentar:
Posting Komentar