Selasa, 10 Februari 2015
Sejak Miras ‘Liqour’ Dilarang, Tingkat Kriminalitas di Desa Australia Barat Ini Menurun
Sejak pelarangan minuman keras jenis ‘liquor’ diberlakukan 5 tahun lalu, secara keseluruhan, ada pengurangan tindak kejahatan dan kekerasan (kriminalitas) yang berhubungan dengan alkohol di wilayah ‘Halls Creek’, Kimberley, Australia Barat.
Pada 2009, direktur lembaga pelisensi minuman keras ‘Liquor Licensing’ melarang penjualan minuman keras jenis ‘liquor’ dan membatasi setiap penjualan di dalam komunitas terpencil Australia Barat itu, sebelum tengah hari.
Sebuah laporan yang diterbitkan Kantor Penanganan Narkoba dan Alkohol menunjukkan, statistik mengemudi di bawah pengaruh alkohol, penyerangan dan kekerasan dalam rumah tangga telah menurun, sejak saat itu.
Temuan ini sejalan dengan dua ulasan sebelumnya yang dilakukan 12 bulan dan 24 bulan setelah pelarangan diberlakukan.
Laporan terbaru menemukan, jumlah kekerasan yang terverifikasi sebelum dan sesudah pelarangan, turun 32%, kemudian berubah menjadi 51%, 47% dan 46% setiap tahun sesudahnya.
Menteri Perlindungan Anak, Helen Morton, mengatakan, jumlah kejadian darurat yang berhubungan dengan alkohol juga turun.
“Dengan adanya pelarangan ‘liquor’, penurunan kekerasan dalam keluarga dan kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan yang berhubungan dengan unit gawat darurat, telah berkurang secara signifikan, sebaiknya program ini dilanjutkan,” jelasnya.
Ia mengatakan, sangat senang dengan temuan tersebut.
“Secara keseluruhan, ini adalah temuan yang memverifikasi bahwa pelarangan ‘liquor’ di Halls Creek memiliki manfaat yang awet dan berkelanjutan di antara warganya,” ujarnya.
Polisi Australia Barat memperkirakan, beban kerja mereka yang terkait minuman keras juga berkurang dari 90% menjadi 70%-80%, sebagai akibat pembatasan tersebut.
“Saya adalah Inspektur di Kimberley pada tahun 2009 ketika pelarangan ‘liquor’ pertama kali diberlakukan, dan sejauh yang saya tahu, kini perbedaannya bagaikan siang dan malam,” kata Komandan Regional Australia Barat, Murray Smalpage.
Tentu saja ada pihak yang tak suka dengan pelarangan miras itu. Dalihnya, turis tak mau masuk ke wilayah ini, karena tak bisa membeli minuman beralkohol.
Komandan Murray mengakui adanya tantangan dalam lima tahun terakhir, termasuk perdagangan alkohol ilegal di wilayah Kimberley.
Sumber: radioaustralia.net.au
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
Allah Ta’ala telah menciptakan manusia dan memberikan kenikmatan yang tidak terhingga. Manusia tidak akan mampu menghitungnya. Allah...
-
Sebagai seorang yang beragama, tentunya berdoa sudah menjadi sebuah hal yang sangat umum dilakukan. Agama Islam mengajarkan kaum muslim...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Anak adalah asset orangtua, sehingga harus diperlakukan dan dipersiapkan masa depannya dengan sebaik mungkin. Orangtua pasti ingin memberi...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
BAGI siapapun keputusan untuk menikah tidaklah mudah. Bagaimana tidak? pernikahan bukanlah perkara ajang main-main atau sebuah uji nyali s...
-
Bawang putih sangat sering dipakai untuk bumbu masak, bawang putih dapat membuat orang menjauh dari nda, karna senyawa belerang yang...
-
Pemerintah Uzbekistan melakukan kampanye pelarangan penggunaaan jilbab bagi wanita Muslimah di kota Tasken. Aparat akan menangkap Muslimah...
-
RABU (22/7) kemarin adalah hari kelima bagi Ustadz H. Ali Muktar (38) dan warga Muslim Karubaga Kabupaten Tolikara bertahan di pengungsia...

0 komentar:
Posting Komentar