TIDAK sedikit kalangan remaja yang menjadi penggemar kartun sadis
jepang ‘manga’yang mengajarkan bahwa mati itu menemukan kedamaian,
peaceful, dan sebagainya. Muncullah grup penggemar manga di kalangan
remaja. Dan bunuh dirinya seorang pelajar penggemar ‘manga’ menjadikan
publik penasaran tentang apa itu manga. Muncullah pertanyaan, Kartun
sadis jepang itukan penyebab bunuh dirinya seorang remaja? Ataukan ada
alasan-lain dibalik cara pintas remaja mengakhiri hidupnya?
Bunuh diri merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi berbagai
faktor risiko, seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan sumber
pendapatan, kehilangan keyakinan diri dan harga diri, merasa malu, tak
berharga, tak berdaya, hingga putus asa. Begitu pula permasalahan remaja
saat ini semakin kompleks. Mereka dihadapkan dengan masalah sekolah,
keluarga, pergaulan, bahkan permasalahan ekonomi. Seringkali
permasalahan-permasalahan tersebut membuat remaja yang berpemikiran
sempit menjadi stress dan bingung mengatasinya. Diantara mereka ada yang
lari ke dugem, narkoba, bahkan ada yang memilih solusi instan untuk
bunuh diri.
Rentannya kondisi psikologis remaja tentunya disebabkan oleh banyak
faktor ,karena keretakan keluarga, pengaruh media dan lemahnya penanaman
nilai agama di sekolah. Lemahnya penanaman nilai agama di sekolah
menjadikan remaja salah memilih standar kebahagiaan. Sistem demokrasi
saat ini memang mengajarkan bahwa standar kebahagiaan adalan
terpenuhinya semua kebutuhan akan materi duniawai semata.
Remaja muslim tentu saja tidak boleh putus asa ketika menemui banyak
masalah dan banyak memohon kemudahan pada Allah. Islam mengajarkan tidak
boleh berputus asa. Coba setiap remaja yang menemui kegagalan
merenungkan takdir ilahi. Karena yang Allah takdirkan selalu baik. Kita
saja yang merasa pahit, tapi pasti ada hikmah di balik itu semua. Jika
seseorang mengimani takdir ini dengan benar, maka ia pasti akan
memperoleh kebaikan yang teramat banyak.
Fenomena bunuh diri yang dikabarkan media elektronik maupun media
cetak membuktikan bahwa sistem yang berlaku sekarang, yaitu sistem
demokrasi ternyata tidak mampu mengatasi problem psikis sosial yang akut
diderita oleh kalangan remaja. Benar apa kata Al Qur’an bahwa sistem
apapun yang dibuat manusia meski dengan mengerahkan kekuatan manusia
sejagat hasilnya tidak lebih dari sistem “Sarang Labal-aba”, yang tidak
akan kuat oleh tiupan angin semilir sekalipun, akankah manusia tetap
dalam kesombongannya dengan menganulir Syari’at Islam sebagai alternatif
peradaban masa lalu-masa sekarang dan masa yang akan datang. []
Sumber : islampos
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keuta...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
Tolong Menolong Dalam Kebaikan Dan Takwa Bersama Orang Non Muslim Allah berfirman: “ Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu...
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
40 dampak dan akibat berbuat zina 1) Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan 2) Berkurangnya agama / hila...
-
Bahagia bukan hanya hal-hal yang bisa membuat kita bahagia tetapi carilah hal-hal yang membuat kamu sedih dan cobalah berhenti untuk me...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Sebagimana dalam konteks keimanan, dalam hal menjaga semangat belajar, motivasi untuk berusaha da...
-
RAGU sering sekali menghinggapi kita, misalnya saja ragu kepada hal kebaikan, contohnya : saat melihat pengemis dijalan, kita ragu untu...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Dewasa ini banyak sekali orang yang merokok, bahkan tak jarang kita jumpai remaja ya...
0 komentar:
Posting Komentar