.

Kamis, 23 Juli 2015

Marahnya Kok Gitu?

USIANYA menjelang sebelas tahun bulan depan. Sebut saja ia Ama. Anak tetangga yang rumahnya berhadapan dengan saya.
Setiap pukul enam pagi ia ke rumah saya. Kegiatan rutin Ama setiap hari mengantarkan simpanan seribu milik sang ibu.
Suatu sore sang ibu menghampiri saya kemudian berkata, “Ummi, tau nggak? Setiap hari sepulang dari rumah Ummi, pasti dia cerita.”
“Oh,begitu rupanya, memangnya Ama cerita apa?” tanya saya kemudian.
“Gini katanya, ‘Mama, kenapa ya Ummi marahnya kok gitu?’”
”Gitu gimana Ama?”
“Ke Aa, bilang gini, ‘Aa maaf ya Ummi tidak nyaman. Itu buku simpanan ibu-ibu, Aa bisa menulis di buku Aa sendiri’.”
”Terus gimana Aa nya, nurut nggak?”
“Iya mama Aa langsung nurut, pindah nulisnya ke buku Aa, kenapa ya mah kok aneh gitu?”
Aneh memang, karena hal itu tak lazim di kampung saya. Biasanya sebagian ibu jika marah oleh sikap anak yang dianggap mengganggu, akan berkata seperti ini, ”Sana main, kenapa nyoret nyoret buku Ibu”, atau “Diam kamu, ini kan buku Ibu”, atau lebih parah lagi berkata, “Dasar bandel, buku orang lain dicoret-coret”.
Marah adalah fitrah. Setiap manusia pasti pernah marah. Begitu pun seorang ibu terhadap anaknya pasti adakalanya marah. Ketika kita marah kepada anak, pastikan marah kita tidak menyakiti otak anak. Apabila otak anak tersakiti butuh waktu lama untuk menyembuhkannya. Kata para ahli, dibutuhkan waktu sepuluh tahun itu pun jika tak diulang-ulang.
Jika anak melakukan sesuatu yang membuat kita kesal, sebaiknya janganspontan berkata-kata. Tenang dulu,tarik nafas, lalu pikirkan kalimat positif apa yang akan diucapkan. Agar kalimat yang keluar dari mulut kita tidak menyakiti anak.
Pribadi-pribadi yang cakap mengelola marah, tak pelak lagi, mereka pun bisa marah. Pribadi seperti ini ketika marah, tidaklah emosional. Sehingga kemarahannya tidak merusak hubungan interpersonal. Marah yang demikian terjadi karena kemarahannya bukan hanya mengandalkan batang otak. Pribadi demikian, melibatkan otak pusat berpikirnya ketika marah.
Itulah hal seharusnya yang membedakan marah manusia dan marah binatang. Betapa pentingnya IQRA pada diri sendiri, agar kita mengetahui mengapa Allah menciptakan manusia begitu sempurna

Sumber : islampos.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Feature 3

Feature 2

Popular Posts