USIANYA menjelang sebelas tahun bulan depan. Sebut saja ia Ama. Anak tetangga yang rumahnya berhadapan dengan saya.
Setiap pukul enam pagi ia ke rumah saya. Kegiatan rutin Ama setiap hari mengantarkan simpanan seribu milik sang ibu.
Suatu sore sang ibu menghampiri saya kemudian berkata, “Ummi, tau
nggak? Setiap hari sepulang dari rumah Ummi, pasti dia cerita.”
“Oh,begitu rupanya, memangnya Ama cerita apa?” tanya saya kemudian.
“Gini katanya, ‘Mama, kenapa ya Ummi marahnya kok gitu?’”
”Gitu gimana Ama?”
“Ke Aa, bilang gini, ‘Aa maaf ya Ummi tidak nyaman. Itu buku simpanan ibu-ibu, Aa bisa menulis di buku Aa sendiri’.”
”Terus gimana Aa nya, nurut nggak?”
“Iya mama Aa langsung nurut, pindah nulisnya ke buku Aa, kenapa ya mah kok aneh gitu?”
Aneh memang, karena hal itu tak lazim di kampung saya. Biasanya
sebagian ibu jika marah oleh sikap anak yang dianggap mengganggu, akan
berkata seperti ini, ”Sana main, kenapa nyoret nyoret buku Ibu”, atau
“Diam kamu, ini kan buku Ibu”, atau lebih parah lagi berkata, “Dasar
bandel, buku orang lain dicoret-coret”.
Marah adalah fitrah. Setiap manusia pasti pernah marah. Begitu pun
seorang ibu terhadap anaknya pasti adakalanya marah. Ketika kita marah
kepada anak, pastikan marah kita tidak menyakiti otak anak. Apabila otak
anak tersakiti butuh waktu lama untuk menyembuhkannya. Kata para ahli,
dibutuhkan waktu sepuluh tahun itu pun jika tak diulang-ulang.
Jika anak melakukan sesuatu yang membuat kita kesal, sebaiknya
janganspontan berkata-kata. Tenang dulu,tarik nafas, lalu pikirkan
kalimat positif apa yang akan diucapkan. Agar kalimat yang keluar dari
mulut kita tidak menyakiti anak.
Pribadi-pribadi yang cakap mengelola marah, tak pelak lagi, mereka
pun bisa marah. Pribadi seperti ini ketika marah, tidaklah emosional.
Sehingga kemarahannya tidak merusak hubungan interpersonal. Marah yang
demikian terjadi karena kemarahannya bukan hanya mengandalkan batang
otak. Pribadi demikian, melibatkan otak pusat berpikirnya ketika marah.
Itulah hal seharusnya yang membedakan marah manusia dan marah
binatang. Betapa pentingnya IQRA pada diri sendiri, agar kita mengetahui
mengapa Allah menciptakan manusia begitu sempurna
Sumber : islampos.com
Tags
Feature 3
Feature 2
Popular Posts
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Kita wajib berlaku ihsan kepada diri sendiri, bahkan sebelum kita berlaku ihsan kepada sesame ...
-
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keuta...
-
Tuhan yang beri kita rezeki, dan hanya Dia yang berkuasa mengambilnya semula. Duit dalam genggaman kita, dalam akaun bank, dalam poke...
-
Tolong Menolong Dalam Kebaikan Dan Takwa Bersama Orang Non Muslim Allah berfirman: “ Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu...
-
Situs ini hanyalah dakwah seorang hamba yang tidak lebih hanya mengharap Ridho-Nya :) Semoga dapat memberikan 'Ilmu yang bermanfaat ...
-
40 dampak dan akibat berbuat zina 1) Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan 2) Berkurangnya agama / hila...
-
Bahagia bukan hanya hal-hal yang bisa membuat kita bahagia tetapi carilah hal-hal yang membuat kamu sedih dan cobalah berhenti untuk me...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Sebagimana dalam konteks keimanan, dalam hal menjaga semangat belajar, motivasi untuk berusaha da...
-
RAGU sering sekali menghinggapi kita, misalnya saja ragu kepada hal kebaikan, contohnya : saat melihat pengemis dijalan, kita ragu untu...
-
Ditulis Oleh : Muhammad Rais Fadillah Dewasa ini banyak sekali orang yang merokok, bahkan tak jarang kita jumpai remaja ya...
0 komentar:
Posting Komentar